Sunday, January 25, 2015

Cerita Dia

Dalam sebak kerinduan Jejaka Lindungan Bercerita..

Setelah sayap-sayapku patah aku sudah tidak mampu terbang ke langit dimalam hari..apatah lagi untuk melukis langit dan merangkai awan..awan mendung..

Kini aku bukan lagi orang sakti yang mampu menggapai awan..hanyalah puing jasad yang terlantar..masih belum mati..setelah pemergian Sang Dewi.

Terdetik dihatiku apalah ada pada nama jika tidak mampu berbuat apa-apa bila kasih yang dipuja pergi meninggalkan. Rohku bagaikan melayang tak kembali. Apalah upaya sekadar manusia biasa walaupun punya kesaktian yang dipinjamkan sementara oleh yang Esa.

Langkahku longlai setiap tapak..walaupun ada taik ayam didepan tetap tak dapat dielak..cuba pun dielak tetap terpijak..hinggakan baunya menusuk hidung mengembangkan kerongkong berakhir perut senak.

Urat dahi mengembang..kepala berdenyut..dada lelah menghembuskan nafas yang ampas..sinar mata mulai pudar walau masih tajam menembusi ajna..tapi tidak mampu lagi melihat sesuatu melainkan yang nyata.

Begitulah hebat terkena bahana mainan hati..beragan jika tak mati..semua itu mesti dijauhi..

Namun..desakan rindu yang membusung di dada telah melahirkan satu jenis kekuatan yang bukan biasa..aku merujuk pada guruku Sang Mentara Perkasa lalu diberi petunjuk kekuatan jiwa agar dapat hadapi semua..

Bagaimana mau berjuang jika kekuatan mula luput bersama tubuh yang makin susut? Dari kejauhan sang guru memberi petunjuk dan petua agar dapat teruskan pejalanan. Dapat terbang walau dengan sayap-sayap yang patah..

Aku tahu aku tidak harus berfikiran buruk kerana takut terlepas apa yang bermain dibenak..kelak menjadi kenyataan akibat amalan Si Pahit Mulut..menyesal tak sudah kalau tidak ditawar dengan Istighfar kepada Yang Maha Kuasa..

Aku mesti merencana sesuatu untuk dapatkan kembali Sang Dewi kembali ke sisi..perlayaran ini masih jauh..maukan ia menjadi nyata haruslah kembali ke alam nyata..

Aku akan mencari sampai kembali ke sisi jika bukan dengan jiwa pun aku akan ke sana dengan jasad nyata.

Apa yang bermain difikiranku bila bersua kelak..apakah penerimaan dia?

No comments:

Post a Comment